Sekelumit tentang SINEMATOGRAFI


BELAJAR  TENTANG - Sinematografi
 "Jadikan Film sebagai Forum Komunikasi Bagi Remaja"


foto : on locations by : iwang sadewa

Apakah sinematografi itu? Sinematografi adalah segala perbincangan mengenai sinema ( perfilman ) baik dari estetika, bentuk, fungsi, makna, produksi, proses, maupun penontonnya. Sinematografi berarti meliputi eksplorasi seorang sineas terhadap kamera dan stok filmnya.
Secara umum unsur sinematografi dibagi menjadi tiga aspek yakni ;

  • Kamera dan film
  • Framing kamera
  • Durasi gambar

Kamera dan film mencakup teknik-teknik yang dapat dilakukan melalui kamera dan stok filmnya seperti warna, penggunaan lensa kamera, kecepatan gerak gambar dan lain sebaginya. Framing adalah hubungan kamera dengan objek yang diambil seperti batasan wilayah gambar atau frame, jarak, ketinggian pergerakan kamera dst...., sedangkan durasi gambar mencakup lamanya sebuah objek diambil gambarnya oleh kamera.

foto : pertaruhan - movie by : iwang sadewa
Seperti yang umum telah diketahui, pembuatan sebuah karya film mempunyai dua unsur yang harus dipahami yaitu unsur teknis dan unsur estetis, berbicara tentang sinematografi dengan pendekatan estetika berarti kita akan berbicara tentang komposisi gambar.


foto : pertaruhan - movie by : iwang sadewa

Sejarah sinematografi sangat panjang, namun di sini tidak akan dibahas tentang “perjalanan” sinematografi dari awal. Kemajuan teknologi akan terus berkembang, demikian juga dengan teknologi sinematografi, sehingga kini dikenal dengan sinematografi digital. Kemajuan ini tentu saja akan lebih memudahkan para sineas dalam berkarya.

Sebelum lebih lanjut membahas sinematografi, baiknya kita fahami dulu makna dari sinematografi itu sendiri. Sinematografi adalah kata serapan
dari bahasa Inggris cinematograhy yang berasal dari bahasa latin kinema ‘gambar‘. Sinematografi sebagai ilmu serapan merupakan bidang ilmu yang membahas tentang teknik menangkap gambar dan menggabung gabungkan gambar tersebut hingga menjadi rangkaian gambar yang dapat menyampaikan ide dan bertutur.

Sinematografi memiliki objek yang sama dengan fotografi yakni menangkap pantulan cahaya yang mengenai benda. Karena objeknya sama maka peralatannya pun mirip. Perbedaannya fotografi menangkap  gambar tunggal, sedangkan sinematografi menangkap rangkaian gambar. Penyampaian ide pada fotografi memanfaatkan gambar tunggal,  sedangkan pada sinematografi memanfaatkan rangkaian gambar.

Jadi sinematografi adalah gabungan antara fotografi dengan teknik rangkaian gambar atau dalam sinematografi disebut montase atau montage.



foto : seorang produser berdiskusi di lokasi shooting
dgn sutradara
PARA PELAKU SINEMATOGRAFI

Berikut beberapa  profesi didunia sinematografi dalam proses pembuatan sebuah film :

Produser
Adalah orang yang paling bertanggung jawab atas kelahiran sebuah film. Seorang sosok produser adalah sosok sentral yang menjalankan sebuah produksi film. Tidak dengan uang tapi dengan visi. Sebab dengan modal visilah dia bisa memutuskan apakah cerita itu bisa dikembangkan menjadi film layer lebar, kemampuan yang harus dimiliki yaitu : mengelola keuangan, mencari dana, berbicara dengan calon investor, menyatukan sejumlah orang untuk terjadinya sejumlah film. Para produser adalah orang yang bekerja lebih awal hingga paling akhir dari produksi film. Artinya seorang produser harus memiliki kemampuan yang sangat kompleks dari semua bagian yang ada di bawahnya untuk menjadikan dia mampu mengelola sebuah film.


Produser Pelaksana
Menjadi produser pelaksana diperlukan kemampuan manajerial, kemampuan mengelola anggaran. Kepemimpin, dan komunikasi. Tugasnya adalah memotivasi dan visi buat terjadinya film, bekerja selama proses produksi berlangsung. Tugas utamanya adalah memaksimalkan hasil produksi dalam bentuk film.


Manajer Produksi / Pimpinan Produksi
Kerja manajer produksi layaknya seorang koordinator harian yang mengatur kerja dan memaksimalkan potensi yang ada di seluruh departemen yang ada. Dalam produksi sebuah film. Ialah yang bertanggung jawab dalam operasi produksi mulai tahap pra produksi sampai produksi usai. Tiap hari ia membuat ceklist mendaftar apa yang sudah dan yang belum dikerjakan, sambil mengantisipasi masalah yang mungkin timbul dan menyiapkan alternative pemecahannya.

Unit Produksi :
Bertanggungjawab atas kelancaran sebuah produksi film di lokasi. Tugasnya membantu Pimpinan produksi dalam hal administasi, perijinan dan kebutuhan-kebutuhan crew dilokasi syuting sehingga proses produksi berjalan lancar.


Sutradara
Profesi inipun kerap kali menjadi cita-cita banyak orang. Ketajaman visi
foto :iwang sadewa as director
sangat diperlukan supaya dapat menghidupkan cerita untuk bisa dinikmati di layar lebar. Dia yang harus mengontrol aspek dramatis dan artistik selama proses produksi berlangsung. Ia juga harus mengarahkan seluruh kru dan artis untuk bisa mewujudkan film. Sutradara adalah story teller lewat medium film jauh lebih penting dari pada kepahaman tentang film sendiri. Kemampuan memimpin, komunikasi, visi, sikap, dan pemahaman soal hidup sangat juga diperlukan.


Asisiten Sutradara 
Ditahap pra produksi, diperlukan seorang untuk membantu sutradara untuk menterjemahkan hasil direktor treatment kedalam script breakdown dan shooting schedule. Orang ini diberi predikat asissten sutradara , orang inilah yang mendiskusikan segala keperluan shooting kepada semua depertemen dan manajer produksi.

foto 1 : asisten sutradara mendrive dialog pemain

foto 2 : asisten sutradara mendrive dialog pemain


Pencatat Adegan / Script Continuity :
Bertanggungjawab untuk mencatat seluruh adegan dan pengambilan gambar
foto : seroang pencatat adegan
yang diproduksi. termasuk semua informasi yang diperlukan seperti durasi, arah gerakan, penagrahan mimik wajah, penempatan aktor/aktris dan properti, serta gerakan fisik yang harus disesuaikan aktor/aktris dalam semua cakupan yang berurutan untuk kemungkinan pengambilan gamabr ulang. Semua informasi ini dimasukkan dalam salinan naskah milik supervisi naskah dan digunakan oleh editor ketika tahap editing. Dalam salinan ini juga dimasukkan catatan dari sutradara untuk editor.


Penulis Skenario
Penulis skenario harus bisa mengatakan sesuatu dengan jelas. Memahami maksud dari cerita. Memahami maksud cerita (berperan sama seperti arsirek untuk membangun cerita ), menulis skenario adalah pekerjaan kolaboratif yang dilakukan si penulis dengan orang yang punya visi yang sama, dalam hal ini sutradara dan produser.


Penata Kamera/ DOP (Director Of Fotografi )
Menguasai cerita, paham alat, tahu bagaimana menceritakan sesuatu, bisa menentukan penggambaran cerita itu. Menguasai teknik pencahayaan. Menguasai kemampuan manajerial maupun membuat jaringan komunikasi serta mempunyai hubungan yang baik dengan sutradara. Atau umumnya pembagian tugas sbb :

Cameraman :
First Cameraman sering disebut sebagai Penata Fotografi (Director of PhotographyDoP) atau kepala kameramen, bertanggung jawab terhadap pergerakan dan penempatan kamera dan juga pencahayaan dalam suatu adegan. Kecuali dalam unit produksi yang kecil, Penata Fotografi tidak melakukan pengoperasian kamera selama syuting yang sesungguhnya.
Second Cameraman sering disebut sebagai asisten kameramen atau operator kamera, bertindak sesuai instruksi dari kameramen utama dan melakukan penyesuaian pada kamera atau mengoperasikan kamera selama syuting.
First Assistant Cameraman sering disebut Kepala Asisten untuk pada operator kamera. Seringkali bertanggung jawab untuk mengatur fokus kamera (untuk kamera film)
Second Assistant Cameraman, menjadi asisten operator kamera.


foto : cameraman


Desainer Produksi
Diperlukan sebagai asissten sutradara menentukan suasana dan warna yang tampil dalam film. Desain produksi menterjemahkan keinginan kreatif sutradara dan merancangnya. Untuk itu diperlukan pengetahuan yang luas, kreatif dan teknis agar seseorang desian produksi mampu menuangkan keinginan sutradara menjadi rancangan yang mudah dimengerti tiap kepala departement.

Art Director :
sebagai pengarah artistik dari sebuah produksi film.
 Seorang penata artistik bertanggung jawab terhadap perancang set film sesuai konsep dalam skenario dan selalu bekerjasama dengan sutradara. Biasanya seorang art director memiliki beberapa asisten penata artistik.

foto : talent di sett artistik
Property Man :
Bertugas untuk memastikan bahwa properti ada ditempat /sett yang seharusnya pada saat dibutuhkan untuk suatu produksi film .

Penata Kostum (Wardrobe) :
Bertanggung jawab atas pemilihan kostum yang akan dipergunakan untuk produksi yang telah disesuaikan dengan konsep skenario film

Penata Make-Up :
Bagian yang bertanggung jawab terhadap dan tata rias penampilan aktor/aktris agar sesuai dengan kebutuhan skenario pada saat syuting.
foto : lightingman beraksi

Lighting
Sesorang yang bertugas menjadi lighting mempunyai peranan yang cukup besar, karena kualitas gambar dari sebuah shot akan semakin baik jika cahaya yang digunakan tertata dengan baik.








Penyunting Gambar/ Editor
Syarat menjadi editor adalah kesabaran. Mempunyai kemampuan bercerita, musik, rapi dan rajin mencatat. Ini jauh lebih penting dari pada kemampuan menggunakan komputer. Mampu berkomunikasi dengan sutradara. Keputusan pada ruang editing didasarkan pada kebutuhan cerita dan pertimbangan kebutuhan penonton.

Penata Suara
Penata suara adalah orang yang berprofesi melakukan perekaman (recordist) pada saat shooting dan melakukan penataan suara pada proses akhir (mixing)



foto 1 : penata suara dengan gunmike

foto 2 : sound recordist


Penata Musik
Adalah orang yng berprofesi membuat musik untuk sebuah karya film, baik itu musik scoring maupun musik ilustrasi, sama halnya dengan penata suara profesi penata musik juga bertugas hingga proses akhir (mixing)

Casting Director :
Orang yang memimpin audisi pemilihan calon pemain untuk memerankan karakter yang dibutuhkan dalam sebuah naskah.

Talent
adalah orang-orang yang memerankan karakter tertentu dalam skenario pada  proses penggarapan sebuah film, mereka umumnya  di tentukan melalui proses seleksi pemain yang biasa disebut casting. 




foto : talent sedang beracting - file bts pertaruhan-movi

Publisis
Publikasi membutuhkan strategi komunikasi, sementara promosi lebih pada kegiatan pasang iklan di media sebanyak-banyaknya. Publikasi memungkinkan calon penonton untuk terinformasi soal film yang akan dia tonton. Dalam arti dia akan tahu lebih dari sekedar judul film itu apa. Dengan stratergi publikasi yang baik bisa juga menjadi penyelamat film yang mungkin jelek.

Penyelenggara Festival
Festival lahir karena penonton membutuhkan forum diskusi, apresiasi, tawaran sudut pandang yang bebeda dan juga tontonan alternatif. Sebetulnya tawaran inilah yang membuat festival menjadi penting. Menguasai strategi menguasai penontonnya. Banyak festival tak lain adalah untuk tempat berinteraksi dan belajar. Banyaknya ajang ini juga sebagai tempat untuk memperluas jaringan akan pelaku film lainnya.
Beberapa macam pelaku dalam film bukan berarti hanya beberapa itu saja yang ada. Melainkan bisa sangat beragam dan banyak. Itu tergantung dari tingkat kebutuhan serta kesulitan pembuatan film tersebut.

smoga bermanfaat - salam semangat INDIE

sumber : iwang_sadewa, workshop PKPF2013, materi diklat dasar kine klub 

Comments

Popular Posts